TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor yakin pemberlakuan ganjil genap kendaraan di wilayah itu pada akhir pekan tidak akan berpengaruh pada tingkat okupansi hotel dan tamu di restoran di kawasan Puncak.
"Patokan kami kendaraan yang melintas, hari ini meski ganjil genap tetap ramai. Informasi teman-teman pengusaha hotel, yang datang tetap optimistis," kata Wakil Ketua PHRI Kabupaten Bogor Boboy Ruswanto saat dihubungi dari Puncak, Bogor, Sabtu, 11 September 2021.
Menurut Boboy, berkaca dari pekan lalu saat pertama kali pemberlakuan ganjil genap Puncak, okupansi hotel tetap bisa mencapai 50 sampai 70 persen.
"Aturan kunjungan di masa PPKM hanya 50 persen, ada hotel yang sampai target, mungkin lebih," katanya.
Boboy mengungkapkan bagi pengusaha hotel saat ini yang terpenting diperbolehkan menerima kunjungan tidak seperti di masa PPKM Darurat sebelumnya.
"Puncak selalu ramai kalau aturannya masih diperbolehkan melintas, asal jangan ditutup total," ujarnya.
Saat pemberlakuan ganjil genap satu jalur ke bawah arah Jakarta maupun satu Jalur arah Cianjur, Sabtu, 11 September 2021, kendaraan yang melintas tetap ramai. Reservasi hotel yang telah dilakukan secara daring masih berkemungkinan didatangi.
"Tinggal lihat nanti setelah hari Minggu datanya, apakah berpengaruh, karena Sabtu malam sampai Minggu biasanya pencapaian okupansi akhir pekan kelihatan," katanya.
Pantauan Antara hingga pukul 13.41 WIB, kendaraan dari arah Simpang Gadog menuju Puncak dan sebaliknya arah Jakarta tampak lengang.
Petugas gabungan pun tidak sesibuk pada pagi menjelang siang, karena penyekatan dari arah Cianjur yang menyeleksi kendaraan satu arah ke Jakarta.