Rekening bodong atau rekayasa ini menggunakan nama perusahaan, anak dan karyawan nasabah. "Di mana transaksinya dikendalikan oleh manajemen Bank BNI tanpa konfirmasi dan persetujuan Andi Idris Manggabarani sebagai pemilik rekening," kata kuasa hukum Andi, Syamsul Kamar.
Barulah hingga 8 September 2021, Andi membuka kasus ini ke publik. Sebab, mereka merasa tidak ada penyelesaian dari BNI, terutama untuk pengembalian dana deposito tersebut.
Meski demikian, Ronny menyebut Bareskrim Polri telah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Tersangkanya tak lain adalah MBS, pegawai di BNI cabang Makassar. Ia pun menyebut MBS saat ini telah ditahan polisi.
Selain itu, Ronny menyebut Bareskrim saat ini juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga menerima aliran dana dari peristiwa pidana tersebut. termasuk penelitian atas transaksi pada rekening-rekening penerima dana, guna membuat terang peristiwa pidana ini.
Tempo juga mengkonfirmasi penetapan tersangka terhadap pegawai BNI Makassar, MBS ini, kepada Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Helmy Santika. Helmy belum menjawab saat dihubungi. Pesan WhatsApp yang disampaikan juga baru centang biru (sudah dilihat), tapi belum dibalas.
Baca Juga: Kasus Pemalsuan Deposito Rp 45 Miliar, BNI Sebut Pegawainya Jadi Tersangka