TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan Tol Trans Sumatera terus dilakukan oleh PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor. Pengerjaan dikebut karena Presiden Jokowi pernah menjanjikan tol sepanjang 2.000 kilometer akan tersambung dari Lampung hingga Aceh pada 2024.
Tapi untuk mewujudkan rencana ini, Hutama Karya terakhir menyebut mereka butuh dana hingga Rp 547,16 triliun. Dana tersebut dibutuhkan untuk menyelesaikan 24 ruas tol yang membentang dari Bakauheni hingga ke Banda Aceh.
"Rencana besarnya adalah 24 ruas, terbentang dari Bakauheni sampai Banda Aceh sepanjang 2.813 kilometer dengan total project cost Rp 547,159 triliun," kata Aloysius Kiik Ro dalam webinar, Kamis, 9 September 2021.
Tempo merangkum berbagai dinamika terjadi dalam pembangunan mega proyek ini. Berikut beberapa di antaranya:
1. Peletakan Batu Pertama
Pada 30 April 2015, groundbreaking tol Trans Sumatera dimulai untuk ruas Lampung-Palembang. Saat itu, Jokowi memberi target pembangunan ruas jalan tol Lampung ke Palembang harus selesai dalam 3 tahun.
"Saya akan lihat ke lapangan. Mana yang perlu dijewer ya, dijewer. Kalau perlu dipotong, ya dipotong," kata Jokowi saat itu.
2. Masalah lahan
Di lapangan, proses pengerjaan tidak selalu berjalan mulus. Akhir 2017, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengakui permasalahan pembebasan lahan masih menjadi rintangan terbesar dalam pengerjaan Proyek Tol Trans Sumatera.