TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat diminta memprioritaskan sektor pertanian dalam pemulihan ekonomi. Himpunan Petani dan Peternak Milenial Indonesia (HPPMI) mengapresiasi DPRD dan Pemkab Bogor yang mengalokasikan anggaran senilai Rp520 miliar untuk sektor pemulihan ekonomi di tahun 2022.
Dari jumlah tersebut, sebesar Rp392 miliar digunakan untuk program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) untuk meningkatkan kualitas infrastruktur desa.
"Potensi Perdesaan adalah pertanian karena itu anggaran Samisade mestinya untuk menggerakkan sektor ekonomi bidang pertanian," kata Aldi, Ketua Umum HPPMI, Aldi Supriyadi di Cibinong, Bogor, Rabu 8 September 2021.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih tumbuh positif di tengah hantaman pandemi. Pada akhir 2020, kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Bruto Kabupaten Bogor sebesar Rp12,73 triliun atau 5,39 persen dari total PDRB tahun 2020 sebesar Rp236,15 triliun. Kontribusi tersebut masih tumbuh positif dibanding 2019 sebesar Rp12,47 triliun atau 5,26 persen dari total PDRB.
"Harapan kami agar anggaran pemulihan ekonomi digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian, asuransi produk pertanian, dan juga penanganan pasca panen komoditas pertanian," ungkap dia.
Namun, menurutnya pertumbuhan positif sektor pertanian masih belum memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani. Biaya produksi yang mahal serta harga berbagai komoditas yang fluktuatif menjadikan petani seringkali mengalami kerugian.
"Karena itu pemerintah dari pusat hingga daerah harus intervensi kebijakan dan anggaran yang memprioritaskan pemulihan ekonomi sektor pertanian," ujarnya.