Hingga Agustus 2021, perusahaan dengan kode saham LPKR ini telah berhasil membukukan pra-penjualan sebesar Rp 3,1 triliun. Jumlah pra-penjualan ini didukung oleh peluncuran produk rumah tapak dengan harga terjangkau di Lippo Village, serta penjualan yang sama baiknya pada anak usaha perusahaan. Pekan ini, perseroan akan meluncurkan produk rumah tapak Cendana Parc Fase 2.
Sampai dengan akhir tahun 2021, Lippo Karawaci masih melihat rumah tapak sebagai pendorong utama kinerja pra-penjualan. Selain itu, didukung juga oleh kontribusi dari anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk. melalui penjualan tanah industri, komersil dan Waterfront Estates.
Sebelumnya John memaparkan bahwa Lippo Karawanci terus konsisten berinovasi menawarkan rumah tapak dua lantai Cendana Series dengan kisaran harga antara Rp 500 jutaan hingga Rp 1 miliar. Pasalnya, fundamental permintaan masyarakat yang ingin membeli rumah perdana sangat baik.
Permintaan properti terbesar, menurut dia, berasal dari rumah tapak dengan harga di bawah Rp 2 miliar karena pembelinya sekitar 80 persen merupakan pasar perdana. “Jadi, inilah yang saya pikir real economy dan real demand yang harus didukung dan harus terus kita kembangkan. Jadi, kita akan terus tumbuh dan kita juga melihat bahwa memang permintaannya besar,” ujar John.
Sebagai gambaran, pada 5 Juni 2021 lalu, Lippo Karawaci meluncurkan Cendana Parc yang berhasil habis terjual 467 unit hanya dalam waktu 5 jam. Bahkan, produk itu mengalami oversubscribed hingga dua kali lipat.
FAIRUZ AMANDA PUTRI | BISNIS
Baca: Temui Jokowi, Kalangan Bankir Beri Usulan Pencadangan Kredit Macet