INFO BISNIS- bank bjb kembali meraih penghargaan terbaik atas kinerja positifnya sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Penghargaan diterima bank bjb dalam anugerah 26th Infobank Award 2021. Penghargaan pertama diberikan Infobank Media Grup kepada Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi sebagai Infobank The Best CEO SeERIES 2021.
Penghargaan kedua diberikan kepada bank bjb kategori Diamond Trophy sebagai bank dengan kinerja "Sangat Bagus" 20 tahun berturut-turut. Yang ketiga bank bjb pun mendapat penghargaan predikat “Sangat Bagus” dalam kategori Modal Inti Rp 5 triliun sampai dibawah Rp 30 triliun (buku3) - Aset Rp100 triliun ke atas.
Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis dalam acara Live Video Conference Live Streaming Youtube Channel Infobank TV. Acara penghargaan didahului dengan webinar bertajuk "Leading Unprecedented Time Memanfaatkan Relaksasi Restrukturisasi Kredit Jilid 3".
Dalam sambutannya Yuddy Renaldi mengucapkan syukur dan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan oleh Infobank kepada dirinya dan bank bjb. Menurutnya, pencapaian ini adalah apresiasi yang diperoleh berkat kerja keras seluruh insan perusahaan. Prestasi ini tidak bisa dilepaskan dari catatan-catatan positif bank bjb dalam mempertahankan bahkan terus mendongkrak performa usahanya di tengah pandemi.
“Saya sangat bersyukur dan berterimakasih atas penghargaan yang diberikan. Kerja keras dan soliditas antar lini perusahaan merupakan faktor kunci yang menentukan keberhasilan bank bjb. Di tengah pandemi yang membuat banyak perusahaan besar tumbang, kami bersyukur dapat terus bertumbuh positif. Ini bukti nyata kerja keras bank bjb sebagai perusahaan yang tangguh, fleksibel, dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Yuddy.
Industri perbankan menghadapi dampak krisis akibat pandemi Covid-19. Setelah mencatat kontraksi pertumbuhan kredit sebesar 2,21 persen pada 2020, industri perbankan juga kesulitan untuk melakukan ekspansi kredit pada 2021 akibat kondisi ketidakpastian yang menurunkan permintaan kredit.
Menurut Kajian Biro Riset Infobank bertajuk Rating 109 Bank Versi Infobank 2021, meskipun NPL perbankan secara industri masih aman dibawah 3,50 persen namun loan at risk (LAR) menunjukkan tren naik sejak tahun lalu. LAR perbankan meningkat dan 11,98 persen pada 2018, 12,93 persen pada 2019, 22,65 persen di 2020, dan 23,71 persen per Februari. 2021.
NPL juga berpotensi meningkat dan para praktisi di industri perbankan berharap relaksasi kebijakan strukturisasi kredit yang berakhir pada Maret 2022 kembali diperpanjang Dari sini pendapatan, banyak bank telah mencatat penurunan pendapatan bunga akibat masih seretnya kucuran kredit. Selain berusaha meningkatkan efisiensi termasuk menurunkan cost of fund bank-bank juga berusaha memperbesar pendapatan selain bunga.
Sejak industri perbankan tidak lagi menikmati pertumbuhan kredit di atas 20 persen pada 2014, kontribusi pendapatan bunga terhadap total pendapatan bank terus berkurang dari 74 persen pada 2018 menjadi 72 persen di 2019.
Pada 2020 ketika pendapatan bunga merosot 4,85 persen dari Rp 717,80 triliun menjadi Rp 683,01 triliun, pendapatan nonbunga industri perbankan tumbuh 8,76 persen dari Rp 150,50 triliun menjadi Rp 163,68 triliun. Kontribusi pendapatan bunga terhadap total pendapatan perbankan pun menyusut menjadi 66 persen pada 2020 dan tinggal 50 persen per April 2021.(*)