TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China alias KCIC memastikan target operasional kereta cepat Jakarta - Bandung tidak akan berubah, yaitu pada akhir 2022. Padahal, saat ini proyek tersebut tengah mengalami persoalan bengkaknya biaya proyek atau cost overrun.
"Target kami, pengoperasian di akhir 2022 tidak akan berubah," ujar Sekretaris Perusahaan PT KCIC Mirza Soraya kepada Tempo, Selasa, 7 September 2021.
Ia mengatakan perseroan berupaya semaksimum mungkin agar milestone yang sudah ditetapkan bisa tetap terealisasi sesuai target yang ditentukan.
"Persoalan ini tidak menghentikan penyelenggaraan readiness to operation serta akselerasi pembangunan," tutur Mirza. Langkah-langkah yang mendukung kesiapan operasi, kata dia, tetap berjalan secara simultan.
Lebih lanjut, Mirza mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan pendanaan ataupun cost overrun dan negosiasi masih dalam tahap pembahasan di tingkat kementerian, BUMN sponsor dan juga pemerintah.
Biaya proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung diestimasikan membengkak sekitar US$ 1,9 miliar atau Rp 27,17 triliun menjadi Rp 113,9 triliun.
Akibat melarnya biaya proyek ini, konsorsium Indonesia pun diperkirakan harus menanggung beban tambahan sebesar Rp 4,1 triliun, yang diusulkan dibiayai oleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022.
Mirza pun menyebutkan lima langkah yang ditempuh perusahaan untuk mengatasi bengkaknya biya proyek tersebut. Pertama, mengembalikan biaya proyek yang tengah dan akan dilaksanakan ke depan untuk kembali ke anggaran awal.
Kedua, mengubah skema kesiapan operasi dan perawatan. Nantinya, sumber daya manusia operasi dan perawatan akan menggunakan sebagian besar pegawai PT KAI yang berpengalaman.
"Prioritas penyelenggaraan training di Indonesia dan online, sehingga bisa menghemat biaya training dan O&M readiness lainnya," tutur Mirza.
Ketiga, melakukan negosiasi kesepakatan fasilitas dengan peminjam dan negosiasi dengan kontraktor terkait beberapa isu biaya proyek. Keempat, melakukan value engineering di beberapa pekerjaan konstruksi yang masih berjalan. Terakhir, menunda pembangunan TOD Walini.
Baca: Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp 113,9 T, KCIC Siapkan 5 Langkah
CAESAR AKBAR