TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mualamat Indonesia Tbk. bersiap menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dan menerbitkan obligasi subordinasi untuk memperkuat struktur permodalan.
Hal itu setelah perseroan mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar Senin, 30 Agustus 2021.
Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan persetujuan dari pemegang saham untuk rights issue merupakan langkah awal dari proses penambahan modal yang sedang dilakukan oleh Bank Muamalat. Hal ini akan diikuti oleh beberapa proses sesuai ketentuan regulator.
"Kami optimistis dengan adanya suntikan modal dari investor strategis akan menjadikan posisi Bank Muamalat semakin kuat." ujar Hayunaji saat dikonfirmasi, dikutip Jumat, 3 September 2021.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Kamis, Bank Muamalat akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 40 miliar saham baru, dengan nominal Rp 30 per saham. Harga pelaksanaan juga dipatok Rp 30 per lembar saham.
Dengan demikian, aksi perseroan ditargetkan mampu menghimpun dana sebanyak-banyaknya Rp 1,2 triliun. Jumlah saham yang akan diterbitkan serta rasio jumlah HMETD akan diinformasikan dalam prospektus PMHMETD mendatang.