TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) stagnan di sesi kedua hari ini, menutup sesi di 6.078, -0,20 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin (6.090). Sebanyak 214 saham menguat, 288 saham melemah, dan 164 saham stagnan pada akhir sesi perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,3 triliun.
Di akhir sesi kedua perdagangan hari ini, tercatat angka jual bersih asing sebesar Rp112,4 miliar di pasar reguler. Sementara itu, di pasar negosiasi tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp21 miliar. Tim riset Samuel Sekuritas mencatat saham dengan nilai net buy asing tertinggi di pasar reguler: AGRO (Rp50,8 miliar), TLKM (Rp46,3 miliar), dan INKP (Rp25,8 miliar).
“Saham dengan nilai net sell asing tertinggi di pasar reguler: ARTO (Rp67,8 miliar), BBRI (Rp58,7 miliar), dan BBNI (Rp45 miliar),” dikutip dari keterangan tim riset, Kamis 2 September 2021. Saham Astra Indonesia (ASII) menjadi saham yang menyumbang poin terbanyak bagi IHSG hari ini (top leading mover),dengan sumbangan 2,72 poin, diikuti TLKM (+2,66) dan BMRI (+2,06).
Sementara itu, saham Bank Jago (ARTO) kembali menjadi saham yang mengurangi poin IHSG paling banyak hari ini (top lagging mover), mengurangi -5,33 poin, disusul EMTK (-2,74) dan BBCA (-2,73). Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang melemah paling dalam di bursa hari ini (-2 persen).
Tempat kedua diisi oleh indeks konsumer cyclical (IDXCYCLIC) (-1,5 persen) dan indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) (-0,4 persen). Sementara itu, indeks sektor transportasi (IDXTRANS) menjadi indeks sektoral yang menguat paling tinggi hari ini (+2, 1 persen), diikuti indeks sektor industri (IDXINDUST) (+1 persen), dan indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) (+0,4 persen).
Dari sektor keuangan, saham KDB Tifa Finance (TIFA) menjadi saham sektor keuangan yang melejit paling tinggi hari ini, menutup sesi kedua di level Rp1.665 per saham (24,72 persen) yang merupakan titik ARAnya. Untuk diketahui, TIFA akan menggelar rights issue dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2,47 miliar saham bari dengan harga pelaksanaan Rp260 per saham, dengan target perolehan dana Rp648,25 miliar.
Samuel Sekuritas mencatat nasib sebaliknya dialami oleh saham emiten keuangan lain yang juga akan melaksanakan rights issue, Bank MNC Internasional (BABP), yang justru rontok ke titik ARBnya di Rp410 per saham (-6,82 persen). Sebagai informasi, BABP baru saja mendapatkan pernyataan efektif dari OJK terkait rights issuenya. BABP sendiri menargetkan penerbitan 14,2 miliar lembar saham Seri B dengan harga eksekusi Rp318.
Keadaan saham pendatang baru Hasnur International Shipping (HAIS) tidak membaik juga di sesi kedua perdagangan hari ini, dan malah anjlok sebelum menutup sesi kedua di titik ARBnya pada Rp348 per saham (-6,95 persen).
BACA: Samuel Sekuritas: IHSG Kembali Loyo di Sesi I, BRI Agro Banyak Dibeli Asing