TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN awalnya mengajukan anggaran penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp 10 triliun. Namun belakangan dana PMN yang disetujui disuntikkan ke perusahaan setrum negara itu pada tahun 2022 sebesar Rp 5 triliun.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan dana PMN ini terutama untuk peningkatan ketersediaan infrastruktur kelistrikan dan peningkatan kualitas distribusi. Selain itu, PLN akan mendukung percepatan pembangunan lima destinasi wisata super prioritas dari pemerintah. Perseroan berharap hal tersebut bisa menggenjot efek berganda (multiplier effect) melalui penyerapan tenaga kerja, pajak dan peningkatan ekonomi di sektor riil.
Perencanaan investasi ini, kata Zulkifli, diutamakan untuk pengembangan transmisi terkait evakuasi daya dari pembangkit, penurunan BPP, mengatasi kerawanan sistem, dan untuk mendukung peningkatan penjualan.
Jika dilihat dari sisi fungsi transmisinya, investasi tersebut untuk mendukung evakuasi daya dari pembangkit-pembangkit baru milik PLN maupun Independent Power Producer atau IPP ke konsumen. Anggaran yang akan dialokasikan untuk sektor ini sebesar Rp 2,8 triliun.