TEMPO.CO, Jakarta - Investor saham kawakan Lo Kheng Hong mengaku menyesal sangat terlambat mengenal dunia pasar modal. Ia menyebutkan mulai berkecimpung di dunia bursa saham, tepatnya pada 32 tahun yang lalu.
“Tiga puluh dua tahun yang lalu saya membeli saham, sama sekali saya buta. Kalau Warren Buffet itu membeli saham ketika usia 11 tahun, Tapi saya membeli saham ketika usia sangat telat, 30 tahun. Sangat telat sekali,” kata Lo Kheng Hong seperti dikutip dari unggahan video Instagram @lukas_setiaatmaja, Senin, 30 Agustus 2021.
Ia mengaku pada 32 tahun lalu tidak mengerti tentang saham, sehingga dirinya membeli saham tanpa pengetahuan sama sekali. “Waktu itu strategi saya bukan value investing, tapi strategi saya pertama kali itu adalah beli saham IPO, ketika listing saya jual. Itu strategi saya, itu yang 32 tahun yang lalu,” ujarnya.
Pasalnya, pada masa itu, Pak Lo--begitua ia biasa disapa--melihat banyak saham perusahaan yang melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) naik harganya. Oleh karena itu, LKH membeli saham saat IPO dan menjualnya saat listing.
Ia masih ingat betul saham pertama yang dibelinya adalah Gajah Surya Multifinance. Ketika itu antusiasme publik sangat tinggi, hingga muncul antrean panjang di gedung BDNI yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. "Saya pikir demand-nya begitu kuat, yang jual hanya sedikit, ketika listing pasti naik," tuturnya. Tapi ternyata, malah harga saham tersebut kemudian jeblok.