TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia sudah tampak melewati puncak gelombang kedua kasus Covid-19. Menurut dia, kebijakan pemerintah untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4 cukup efektif mengendalikan penyebaran virus corona.
“Saat mengalami kenaikan kasus di atas 50 ribu, kita melakukan pembatasan skala mikro sesuai dengan (rekomendasi) WHO. Ini cukup efektif mengendalikan Covid-19,” ujar Sri Mulyani dalam webinar ISEI pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Sri Mulyani memaparkan, kasus aktif Covid-19 di Jawa dan Bali telah menurun signifikan. Pada 29 Agustus, jumlah kasus aktif Covid-19 melorot menjadi 217.590 pasca-meledak pada 24 Juli sebesar 574.135.
Penurunan kasus Covid-19 terjadi karena pemerintah bersama stakeholder dan masyarakat berbarengan menangani pandemi dengan meningkatkan disiplin terhadap protokol kesehatan. Pemerintah juga mempercepat vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Dilihat dari tingkat kasus harian, Indonesia diklaim masih lebih baik dari negara-negara lain. Sri Mulyani mengatakan berdasarkan negaranya, jumlah kasus harian di Amerika Serikat tercatat menembus angka tertinggi mencapai 145,7 ribu atau 440 per 1 juta penduduk.
Posisi Amerika disusul India dengan jumlah kasus harian menyentuh 38,7 ribu; Iran 36,4 ribu; Inggris 34 ribu; dan Brazil 24,6 ribu. Sedangkan kasus harian Indonesia ialah 14,2 ribu atau 52 per 1 juta penduduk.
Sementara itu dari kasus kumulatif sejak outbreak pandemi terjadi, Amerika juga mencatatkan angka terbanyak yang mencapai 39 juta penduduk tertular Covid-19. Angka itu setara dengan 12 persen penduduk Amerika.
Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan Indonesia masih berjuang menurunkan tingkat kematian harian maupun kumulatif. Saat ini Indonesia berada di posisi kedua dengan tingkat kematian harian terbanyak setelah Amerika. Sedangkan dari sisi kematian kumulatif, Indonesia berada di posisi ke delapan terbanyak.
“Kewaspadaan dan disiplin menjaga protokol 5M dan 3T masih perlu ditingkatkan dan vaksinasi harus diakselerasi untuk mencapai target 208 juta penduduk di akhir 2021,” kata Sri Mulyani.
Baca juga: Jokowi Sebut RI Akan Dapat Tambahan Vaksin 331 Juta Dosis hingga Desember 2021