TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian BUMN mendapat alokasi anggaran untuk Tahun Anggaran (TA) 2022 sebesar Rp208 miliar. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan anggaran tersebut hanya 85 persen dari usulan anggaran yang diajukan atau dibandingkan dari anggaran tahun 2021 sebesar Rp244,8 miliar.
"Untuk kinerja anggaran tahun 2022, kami mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan sebesar Rp208 miliar," ujar Erick Thohir dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 30 Agustus 2021.
Adapun peruntukkan bagi anggaran Kementerian BUMN TA 2022 tersebut, antara lain 60 persen untuk belanja barang sebesar Rp125 miliar, kemudian belanja modal Rp7,89 miliar dan untuk belanja pegawai sebesar Rp75,16 miliar.
Dia menuturkan terkait anggaran Kementerian BUMN yang diberikan untuk 2021 sebesar Rp244,8 miliar, di mana realisasi penyerapannya pada Agustus 2021 sebesar 61 persen yang terdiri dari belanja pegawai yang terealisasi Rp39,36 miliar atau 67,7 persen dari pagu anggaran Rp58,14 miliar.
Kemudian realisasi belanja modal Rp4,93 miliar atau 45,8 persen dari pagu anggaran Rp10,76 miliar, dan realisasi belanja barang Rp58,82 miliar atau 58,8 persen dari pagu anggaran Rp124,15 miliar.
"Kami tetap optimistis pada tahun ini kita bisa menyerap di atas 90 persen," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan pagu indikatif Kementerian BUMN TA 2022 sebesar Rp208,2 miliar dan mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp33,34 miliar.
Menurut Erick Thohir, pagu indikatif tersebut lebih rendah dari pagu indikatif pada 2021 sebesar Rp244,8 miliar atau 85,06 persen. Kalau melihat dari 2020 ke 2021 dan 2022, anggaran Kementerian BUMN terus mengalami penurunan.
BACA:
PMN Rp 6,2 T untuk Tol Sumatera Cair, Erick Thohir: Yang Lainnya Masih Proses