TEMPO.CO, Jakarta - Pendapatan PT Agung Podomoro Land Tbk. selama semester pertama tahun 2021 ini mencapai Rp 1,55 triliun. Nilai pendapatan itu turun 9,73 persen ketimbang periode serupa tahun lalu yang sebesar Rp 1,72 triliun.
Akibatnya, emiten properti dengan kode saham APLN ini mencatat kerugian cukup besar pada periode pertama tahun ini. Penurunan pendapatan ditambah rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melambung menjadi hingga Rp 407,56 miliar bila dibandingkan dengan rugi di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3 miliar.
Walaupun tren penjualan rumah menguat, tapi nilai penjualan Agung Podomoro turun pada periode Januari - Juni 2021. Penjualan tercatat turun 6,43 persen menjadi Rp 1,04 triliun dari sebelumnya Rp 1,11 triliun.
Nilai penjualan itu di antaranya terdiri atas penjualan rumah tinggal senilai Rp 421,59 miliar atau naik 1.126 persen dibanding semester I tahun 2020 senilai Rp 34,38 miliar. Sementara itu, penjualan apartemen jeblok 44,07 persen menjadi Rp 554,30 miliar, serta penjualan kios dan gerai turun 43,3 persen menjadi Rp 42,37 miliar.
Adapun segmen pendapatan berulang yang terdiri dari sewa, hotel, dan lain-lain turun 15,8 persen menjadi Rp 506,48 miliar dari sebelumnya Rp 601,56 miliar. Total aset Agung Podomoro Land pun terpantau turun 0,36 persen dari posisi akhir tahun lalu menjadi Rp 30,28 triliun. Sementara ekuitas turun 3,72 persen year-to-date menjadi Rp 10,93 triliun dan liabilitas naik 1,64 persen ytd menjadi Rp 19,34 triliun.
BISNIS
Baca: Indocement Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Hingga 10 September, Syaratnya?