TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M. Nur langkah Arab Saudi mencabut larangan terbang langsung dari sejumlah negara, termasuk Indonesia sebagai angin segar. Ia berharap nantinya Arab Saudi juga membuka kembali pintu umrah dan haji untuk jemaah asal Indonesia.
"Kami melihat tahapan pembukaan ekspatriat dan mukimin bisa kembali langsung dari Jakarta ke Saudi adalah angin segar. Ini adalah greenlight dan mencerahkan," ujar Firman kepada Tempo, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Optimisme Firman pun didorong oleh kebijakan Arab Saudi yang mencanangkan umrah dapat dilakukan secara normal atau 11 bulan dalam setahun pada 1443 hijriah. Bahkan, pemerintah setempat juga menargetkan kunjungan 22 juta orang per tahun, atau lebih besar dari 2019.
"Ini menjadi harapan. Apalagi sekarang Indonesia bisa direct flight meski terbatas sekali yaitu untuk ekspatriat yang memiliki izin tinggal dan harus sudah vaksin. Kami berharap secara bertahap terbuka sehingga akhirnya jemaah umrah Indonesia bisa tunaikan ibadah di tanah suci secara normal," ujar Firman.
Ke depannya, Firman berharap pemerintah terus melobi pemerintah Arab Saudi sehingga mau membuka pintu umrah bagi jemaah asal Indonesia. Ia berharap pemerintah juga mempersiapkan ketentuan vaksinasi booster bagi jemaah umrah apabila pintu Arab Saudi sudah dibuka kembali. Pasalnya, kata dia, para penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm harus ditunjang oleh suntikan ketiga bila akan ke sana.
"Jadi kami positif karena Saudi Arabia ketika mencanangkan target yang besar, mereka akan berpikir sumber kedatangan jemaah. Indonesia pengirim terbesar kedua jemaah umrah," ujar dia.
Di samping itu, jemaah asal Indonesia juga selama ini adalah pengisi terbanyak hotel bintang 4 dan 5 di sana, serta gemar berbelanja. Sehingga, ia yakin perspektif ekonomi juga akan menjadi pertimbangan pemerintah setempat.