TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk Andi Fahrurrozi menyatakan pesawat widebody milik Garuda Indonesia dengan rute penerbangan internasional yang menjalani perawatan di hangar siap untuk terbang. Pesawat tersebut dapat beroperasi bila sewaktu-waktu otoritas negara luar membuka gerbang internasionalnya, seperti Arab Saudi baru-baru ini.
“Pesawat yang kita kelola langsung seperti Garuda, terutama widebody untuk ke luar negeri, kami terus maintenance. Ketika border dibuka, pesawat sudah siap terbang,” ujar Andi dalam paparan publik, Jumat, 27 Agustus 2021.
Saat ini GMF merawat pesawat widebody milik Garuda Indonesia untuk tujuan internasional, seperti Airbus 330-200 dan Boeing 777-300 ER. Garuda tercatat memiliki sepuluh unit pesawat B777 dan tujuh unit A330-200 per 2020.
Selain pesawat Garuda, GMF merawat armada milik maskapai internasional yang masuk ke hangar Bandara Internasional Soekarno-Hatta, seperti pesawat dari Timur Tengah. Kendati GMF memastikan pesawat-pesawat itu siap terbang, Andi mengatakan kebijakan untuk menentukan armada mana saja yang akan dioperasikan merupakan wewenang maskapai.
Di sisi lain, GMF akan berkoordinasi dengan pihak lessor untuk memastikan status pesawat yang ada di hangar. “Kami koordinasi dengan lessor untuk pesawat mana yang akan dihidupkan baik itu masih dimiliki atau disewakan ke airlines atau pesawat yang akan dipindahkan ke luar Indonesia,” kata Andi.
Arab Saudi sebelumnya mengumumkan pembukaan batas negara untuk ekspatriat dari 20 negara memasuki wilayahnya. Sejak Februari lalu, Arab Saudi melarang masuknya penerbangan dari sejumlah negara untuk mengatasi penyebaran virus corona.
Selain Indonesia, negara lain yang diizinkan masuk ke Arab Saudi adalah Uni Emirat Arab, Mesir, Lebanon, Turki, AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Irlandia, Portugal, Swiss, Swedia, Brasil, Argentina, Afrika Selatan, India, Pakistan, dan Jepang.
Baca Juga: Anak Usaha Garuda Indonesia Rugi Rp 4,7 Triliun Sepanjang 2020