TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita banyak negara komplain karena Indonesia terkesan menjauhi produk-produk impor. Indonesia, kata Luhut, tengah berfokus mengembangkan produk dalam negeri.
“Beberapa negara asing hari ini komplain dan bertanya mengapa Indonesia hari ini terkesan menjauhi produk luar negeri di dalam e-katalognya,” kata Luhut dalam Instagram pribadinya yang telah terverifikasi, @luhut.pandjaitan, Kamis, 26 Agustus 2021.
Ia berujar, Presiden Joko Widodo alias Jokowi ingin agar produk lokal berjaya di dalam negeri dan bersaing di ranah global. Ke depan, negara akan mengurangi ketergantungannya terhadap produk asing termasuk alat kesehatan.
Bahkan, perusahaan dalam negeri telah memproduksi sendiri alat-alat kesehatan, seperti alat suntik sekali pakai. Hari ini, kata Luhut, perusahaan alat suntik lokal tersebut memperoleh pesanan dari UNICEF untuk diekspor sebanyak 1,2 miliar unit sampai akhir 2022.
“Saya menyaksikan bersama Menteri Kesehatan pelepasan 200 kontainer yang akan diekspor,” kata Luhut.
Pemerintah, tutur Luhut, menyadari bahwa Covid-19 kemungkinan bukan wabah terakhir yang akan dihadapi. Karena itu, negara perlu berupaya untuk meningkatkan kapasitas pencegahan dan penanganan wabah serta mendorong investasi kesehatan.
Untuk mendukung reformasi bidang kesehatan, Luhut berujar pemerintah telah mengalokasikan anggaran mencapai ratusan triliun. Dia berharap dukungan untuk produk kesehatan dalam negeri akan memberikan efek berganda dari berbagai sisi pada masa mendatang.
“Inilah saatnya bangsa ini mengambil perannya dalam mereformasi sistem kesehatan yang juga akan membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat,” tutur dia.
Baca Juga: Berharap Pertolongan Investor untuk Pembangunan Ibu Kota Baru