TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja pasar Surat Berharga Negara terus membaik, ditunjukkan dari pergerakan yield yang semakin menurun dibandingkan sejak awal tahun 2021. Menurutnya, pembiayaan berjalan on-track didukung kondisi pasar yang kondusif dan kerja sama solid dengan Bank Indonesia.
"Kebutuhan pembiayaan utang melalui penerbitan SBN menurun sebagai dampak dari optimalisasi penggunaan SAL dan penurunan outlook defisit," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Rabu, 25 Agustus 2021.
Kontribusi Bank Indonesia dalam pembelian SBN sesuai SKB I hingga 20 Agustus 2021 telah mencapai Rp 136,01 triliun, yang terdiri dari SUN SKB I sebesar Rp 92,82 triliun dan SBSN SKB I sebesar Rp 43,19 triliun. "Dengan pelaksanaan SKB III antara Pemerintah dan Bank Indonesia, maka target penerbitan SBN di pasar perdana akan disesuaikan," ujarnya.
Selanjutnya, Pembiayaan Investasi terealisasi cukup baik, seiring penyelesaian proses administrasi dan penyusunan regulasi. Hingga 18 Agustus 2021 telah tercapai sebesar Rp 54,1 triliun.
Nilai itu terdiri atas Investasi kepada LMAN sebesar Rp 11,1 triliun, Dana Pembiayaan Perumahan (DPP) sebesar Rp 11 triliun, Pembiayaan Dana Bergulir sebesar Rp 20 triliun, Pemberian Pinjaman PEN Daerah sebesar Rp 1 triliun, serta Pembiayaan Dana Kerja sama Pembangunan Internasional sebesar Rp 2 triliun.