TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan target kesetaraan gender di perusahaan pelat merah belum tercapai. Sebelumnya, ia menargetkan jumlah perempuan di jajaran pimpinan BUMN akan menyentuh 15 persen pada 2021 dan 20 persen pada 2023.
“Kita kesetaraan gender baru 12 persen. Padahal beberapa waktu lalu disebut sudah 14 persen. Sedangkan ini sudah Agustus, tinggal 4 bulan lagi (akhir tahun),” kata Erick dalam acara BUMN Muda, Rabu, 25 Agustus 2021.
Proporsi perempuan dalam jajaran kursi pimpinan pelat merah menjadi bagian penting untuk mencapai keseimbangan. Selain meningkatkan keterlibatan perempuan, Erick mendorong porsi anak muda atau milenial di perusahaan BUMN lebih besar.
Sesuai target, Erick mengatakan 5 persen pimpinan BUMN harus diisi kaum milenial. Sedangkan saat ini capaiannya baru 4 persen. Capaian ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan pelat merah, tapi juga di Kementerian BUMN.
Erick memberi contoh. Saat ini dia memiliki dua wakil menteri yang usianya lebih muda. Bahkan, Kementerian BUMN juga memilih deputi yang masih berusaha di bawah 40 tahun. Erick melanjutkan, memilih pemimpin perusahaan merupakan tonggak penting sebuah korporasi.
“Kalau salah memilih akhirnya menjadi snowball ke arah yang tidak baik. Tapi tantangan itu harus menjadi challenge dan dipastikan itu terjadi,” ujar Erick.
Menurut Erick, dalam mengambil kebijakan, seorang pemimpin harus bisa memikirkan apakah keputusannya sustainable alias memiliki keberlanjutan. Musababnya, pemimpin memiliki batas limit masa kepemimpinan. Karena itu, pemimpin pun harus memikirkan adanya transformasi dari satu pemimpin ke pemimpin lainnya.
“Itulah sejak awal komitmen untuk saya memastikan transformasi terjadi di BUMN dan Kementerian BUMN tidak hanya berdasarkan pemikiran sesaat, ego sepihak. Saya ingin pastikan ini benar-benar terjadi dan berkelanjutan,” ujar Erick Thohir.
Baca juga: Tanggapi Soal Dugaan Korupsi di Perindo, Erick Thohir: Saya Tak Menoleransi