TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dalam beberapa hari ke depan akan terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan kematian akibat Covid-19.
"Ini karena tabungan kasus konfirmasi dan kematian yang dikeluarkan oleh beberapa kabupaten/kota," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 23 Agustus 2021.
Luhut mengatakan akan ada beberapa ratus atau ribu data yang secara bertahap dikeluarkan dalam sepuluh hari ke depan.
"Itu lah gambaran betapa susahnya mengatur ini. Ini kaitannya dengan pemerintah di daerah," ujar dia.
Lantaran angka kematian yang masih tinggi di beberapa wilayah, kata Luhut, presiden meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan.
Ia berujar salah satu penyebab tingginya angka kematian adalah masih enggannya masyarakat untuk melakukan isolasi terpusat. Sehingga, terjadi perburukan ketika melakukan isolasi mandiri yang menyebabkan telatnya mereka dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Untuk itu, lagi-lagi Pemerintah terus menghimbau dan mengajak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 agar dapat segera masuk ke dalam pusat-pusat Isolasi yang telah disediakan jaminan Obat-obatan, tenaga kesehatan, dan makanan," ujar Luhut.
Luhut mengatakan pemerintah telah kembali memasukkan data indikator kematian sebagai penilaian asessment level PPKM sesuai acuan WHO.
"kalau dua pekan lalu kami mengambil itu karena kami mencoba membereskan datanya. Saya kira sekarang kerja keras dari Kemenkes, data tersebut sudah makin baik," ujar dia.
Luhut mengatakan perbaikan data kematian di beberapa wilayah sudah lebih baik. Misalnya, kata dia, kasus-kasus kematian yang sebelumnya tidak terlaporkan sudah banyak dilaporkan.
Kendati demikian, Luhut tak memungkiri masih ada beberapa daerah yang datanya perlu diperbaiki. "Ada beberapa daerah yang datanya perlu satu dua pekan ke depan agar lebih baik," kata dia.
BACA: Luhut Sebut Indikator Kematian Kembali Digunakan dalam Evaluasi Level PPKM
CAESAR AKBAR