TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah telah kembali memasukkan data indikator kematian sebagai penilaian asesmen level PPKM sesuai acuan WHO.
"Kalau dua pekan lalu kami mengambil itu karena kami mencoba membereskan datanya. Saya kira sekarang kerja keras dari Kemenkes, data tersebut sudah makin baik," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 23 Agustus 2021.
Luhut mengatakan perbaikan data kematian di beberapa wilayah sudah lebih baik. Misalnya, kata dia, kasus-kasus kematian yang sebelumnya tidak terlaporkan sudah banyak dilaporkan.
Kendati demikian, Luhut tak memungkiri masih ada beberapa daerah yang datanya perlu diperbaiki. "Ada beberapa daerah yang datanya perlu satu dua pekan ke depan agar lebih baik," kata dia.
Seperti sudah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Luhut mengatakan untuk periode 24-30 Agustus 2021, wilayah Aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Surabaya Raya mengalami penurunan Level, dari PPKM Level 4 ke Level 3.
Dengan demikian, kabupaten atau kota yang masuk ke Level 3 bertambah menjadi sebanyak 67 kabupaten/kota. Untuk level 2 jumlahnya bertambah menjadi 10 kabupaten/kota. Luhut mengatakan keputusan ini nantinya akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri secara lebih mendetail.
Khusus untuk wilayah Aglomerasi Bali, Malang Raya Solo Raya serta Yogyakarta, kata dia, untuk saat ini masih pada level 4. "Tetapi dari data yang kami miliki, kami perkirakan akan segera masuk Level 3 pada beberapa waktu ke depan dengan perbaikan yang terus menerus dalam penanganan covid, terutama agar meningkatkan kesembuhan lebih cepat dan menekan laju kematian," ujar Luhut.
BACA: Luhut: Bali hingga Jogja Masih Berlaku PPKM Level 4, tapi Segera Turun
CAESAR AKBAR