Terakhir ada Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Kala itu, dia menyebut telah menggelar rapat 2 jam dengan Jokowi hanya untuk Porang saja, termasuk sarang burung walet. "Presiden sangat serius ingin budidaya porang dan walet ini," kata Moeldoko.
Andreas mengatakan Indonesia bukan pemasok utama Porang di pasar dunia. Di atas Indonesia, masih ada Cina dan Vietnam, yang umumnya memenuhi kebutuhan konsumen di Jepang. Pasar di Jepang inilah yang dikhawatirkan Andreas karena tidak terlalu besar.
Sedangkan di dalam negeri, permintaan Porang juga tidak tinggi karena belum banyak dikenal.
Jokowi sebelumnya mendorong produksi Porang karena sejalan dengan program diversifikasi pangan. Andreas mendukung segala bentuk diversifikasi pangan yang dilakukan Jokowi. Hanya saja, dia menilai selama ini program tersebut kebanyakan wacana ketimbang dijalankan. "Contoh paling gampang, anggaran untuk diversifikasi, hampir tidak ada," kata dia.
Kalaupun diversifikasi dijalankan, Porang juga bukan satu-satunya. Andreas menyebut sudah banyak tanaman umbi-umbian yang selama ini dikonsumsi masyarakat sebagai bahan pangan utama, seperti sagu. Untuk itulah, Andreas meminta pemerintah tidak terlalu fokus kepada Porang saja sebagai sumber untuk diversifikasi bahan pangan utama.
Baca juga: Kemenperin: Industri Pengolahan Porang Tumbuh Positif di Tengah Pandemi Covid-19