TEMPO.CO, Jakarta - Jam nyala harian listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN di Kabupaten Dogiyai, Deiyai, dan Paniai, Papua meningkat, dari sebelumnya 18 jam menjadi 24 jam. Peningkatan ini berasal dari terhubungnya jaringan kelistrikan tiga kabupaten Papua tersebut.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Nabire Manihar Hutajulu mengatakan pihaknya mengaktifkan enam mesin pembangkit berkapasitas total 3,6 megawatt untuk menyuplai listrik ke 6.342 pelanggan di wilayah tersebut.
"Semoga penambahan jam nyala listrik ini dapat memberikan manfaat yang baik, serta mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, layanan kesehatan, pendidikan dan lainnya bagi masyarakat di Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” katanya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu 22 Agustus 2021.
Saat ini beban puncak penggunaan listrik di tiga kabupaten tersebut sebesar dua megawatt. Perseroan masih memiliki cadangan daya sebesar 1,6 megawatt.
Peningkatan jam nyala listrik merupakan kado istimewa dalam momen ulang tahun kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia.
Manihar menjelaskan pihaknya telah menghubungkan sistem kelistrikan di tiga kabupaten tersebut dengan total panjang jaringan mencapai 200 kilometer sirkut (kms).
Selain itu, PLN juga telah melakukan perbaikan dan mengganti jaringan yang rusak dengan nilai investasi sebesar Rp21,6 miliar.
“Ke depan kami akan terus berupaya melakukan penguatan melalui perluasan jaringan, penambahan peralatan dan pemeliharaan secara berkala, sehingga suplai listrik dari pembangkit dapat disalurkan lebih maksimal,” ujar Manihar.
Selain fokus untuk memberikan akses listrik bagi daerah-daerah yang belum teraliri listrik di Papua dan Papua Barat, PLN juga terus berupaya untuk meningkatkan jam nyala di lokasi-lokasi yang telah mengakses listrik dengan jam nyala terbatas.
PLN telah memulai upaya peningkatan jam nyala itu sejak Februari 2021. Sebelumnya, sistem kelistrikan di tiga kabupaten masing-masing berdiri sendiri.