TEMPO.CO, Jakarta - Eks Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (persero) Tbk Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid bercerita soal upaya maskapai mencari tambahan pemasukan baru. Salah satu yang dipacu adalah bisnis kargo yang kemudian meningkat beberapa kali lipat.
Selain itu, sumber pemasukan baru juga dikejar lewat bisnis sewa atau charter pesawat di tengah lesunya penerbangan komersil. Konsumennya yaitu keluarga atau perusahaan yang menyewa pesawat untuk para karyawan mereka.
"Tapi tetap ga cukup, jadi memang pengeluarannya (perusahaan) besar," kata Yenny dalam diskusi di Live Instagram @tempodotco pada Kamis, 19 Agustus 2021.
Cerita ini disampaikan enam hari setelah Yenny resmi mengundurkan diri dari dewan komisaris Garuda Indonesia pada 13 Agustus 2021. Yenny mundur karena ingin membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Garuda Indonesia.
Terakhir hingga Mei 2021, Garuda telah mengumumkan bisnis kargo bisa tumbuh 35 persen dibandingkan tahun lalu. Tapi, beban operasional mencapai US$ 1,6 miliar dan pendapatan usaha lebih rendah yaitu US$ 1,4 miliar.
Yenny menyebut pandemi ini memang telah memukul Garuda Indonesia dan membuat pendapatan turun hingga 90 persen. Operasional perusahaan setiap bulan sekitar US$ 150 juta yang bersumber dari sewa pesawat, perawatan, hingga bahan bakar. "Memang angkanya gede sekali," kata dia.
Berbagai upaya efisiensi biaya lain sebenarnya sudah dilakukan, tapi tetap tidak menutup pengeluaran. Dari beberapa komponen pengeluaran, biaya leasing atau sewa pesawat menjadi yang cukup tinggi, bahkan bila dibandingkan dengan maskapai lain.
Masalah ini, kata dia, tidak lepas dari beberapa kontrak berbau korupsi di masa lalu yang efeknya masih terasa sampai sekarang. Ia pun mengibaratkan Garuda seperti seorang pasien yang punya penyakit bawaan alias komorbid. "Ketika kena Covid, langsung terkapar," kata dia.
Sehingga dengan kondisi ini, jumlah operasional pesawat dikurangi yang berdampak pada pengurangan jumlah pegawai. Yenny pun akhirnya juga ikut mundur dari Garuda. "Sebagai rasa solidaritas, secara simbolis memutuskan untuk mengundurkan diri, karena banyak karyawan yang dirumahkan," kata Yenny.
Baca Juga: Yenny Wahid Cerita Kondisi Garuda, Hanya 3.000 Penumpang Saat Sepi