TEMPO.CO, Jakarta – Direktur PT Garuda Indonersia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengomentari kebijakan pemerintah menurunkan harga batas atas tes polymerase chain reaction (PCR). Irfan berharap upaya tersebut dapat berdampak terhadap peningkatan pendapatan perseroan dari sisi penjualan tiket penumpang.
“Memang kita sadari ketika perjalanan dilakukan dengan syarat PCR, ini impact-nya ke penurunan jumlah penumpang. Oleh sebab itu bila harga PCR turun, kita berharap akan ada peningkatan revenue penerbangan di kemudian hari,” ujar Irfan Setiaputra dalam konferensi pers virtual, Kamis, 19 Agustus 2021.
Pemerintah resmi mengumumkan penurunan tarif batas atas PCR yang mulai berlaku pada 17 Agustus 2021. Harga batas tes PCR di wilayah Jawa-Bali ditetapkan maksimal Rp 495 ribu dan luar Jawa-Bali Rp 525 ribu.
Selain menurunkan harga tes, pemerintah mengatur hasil PCR harus keluar dalam durasi 1x24 jam. Kebijakan ini diputuskan setelah pemerintah mengevaluasi batas tertinggi tarif layanan PCR seiring dengan pemberlakuan tes Covid-19 sebagai syarat masyarakat yang akan melakukan perjalan jarak jauh.
Meski harga tes PCR menurun, Irfan melihat pergerakan penumpang pesawat tak serta-merta akan meningkat. Pergerakan penumpang juga dipengaruhi oleh pelbagai faktor, seperti kondisi destinasi di rute tujuan hingga adanya pembatasan syarat usia bagi penumpang.
Saat ini pemerintah mengatur warga dengan usia kurang dari 12 tahun dilarang melakukan perjalanan jarak jauh, termasuk menggunakan moda transportasi pesawat. “Meski begitu Garuda setuju untuk bersama dengan pemerintah memastikan penyebaran Covid-19 bisa menurun,” tutur Irfan.
Jumlah penumpang Garuda selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat melorot menjadi hanya 2.000 penumpang per hari. Padahal sebelum PPKM, jumlah penumpang maskapai pelat merah itu masih berkisar 12 ribu penumpang.
“Namun kami masih melihat 2.000 itu luar biasa karena saat pembatasan mudik hanya 700 penumpang,” ujar Irfan.
Baca Juga: Bos Garuda Blak-blakan Rencana Perseroan: Jumlah Armada dan Rute Akan Dipangkas