TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan direncanakan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 133,9 triliun pada tahun 2022. Dinukil dari Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022, alokasi anggaran kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto tersebut naik dari outlook tahun 2021 yang sebesar Rp 118,2 triliun.
Dinukil dari dokumen tersebut, bidang pertahanan dan keamanan menjadi salah satu fokus prioritas pembangunan di tahun 2022, di samping bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, infrastruktur, TIK, ketahanan pangan, dan pariwisata.
"Dalam menjamin pelaksanaan program-program pembangunan nasional dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, diperlukan pula adanya dukungan dan prasyarat (kondisi perlu) diantaranya adanya kepastian hukum, terpenuhinya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat, dan tewujudnya pertahanan negara," termaktub dalam dokumen tersebut.
Oleh karena itu, pada tahun 2022, Pemerintah akan melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka mendukung penegakan pelayanan hukum, terwujudnya pemenuhan Minimum Essential Force secara bertahap, pemenuhan alat material khusus atau almatsus, penanganan dan penyelesaian tindak pidana umum, narkoba, dan terorisme.
Dinukil dari Buku I RUU APBN Tahun Anggaran 2022, rincian belanja kementerian pertahanan antara lain program dukungan manajemen Rp 73,3 triliun, program pelaksanaan tugas TNI Rp 3,9 triliun, serta program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit Rp 12,08 triliun.
Selain itu, Kementerian yang dipimpin oleh Prabowo juga mengalokasikan anggaran program kebijakan dan regulasi pertahanan Rp 24,69 miliar, program modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista, non alutsista, dan sarana prasarana pertahanan Rp 43,26 triliun, program pembinaan sumber daya pertahanan Rp 1,05 triliun, serta program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan Rp 331,88 miliar.
Baca: Kilas Balik Pemindahan Ibu Kota hingga Kini: dari Target hingga Kontroversi