TEMPO.CO, Jakarta - Saham PT Bukalapak.com alias BUKA menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama perdagangan Senin, 16 Agustus 2021. Adapun nilai net buy asing untuk saham perusahaan unicorn itu mencapai Rp 214,2 miliar.
Namun demikian, saham emiten teknologi itu kembali terjun bebas hingga mencapai batas auto rejection bawah atau ARB pada hari ini.
"Kendati menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di sesi pertama hari ini, saham Bukalapak.com kembali rontok ke titik ARBnya di sesi pertama hari ini," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Senin, 16 Agustus 2021.
Saham BUKA turun dan ditutup di titik Rp 890 per saham pada paruh pertama perdagangan ini. Saham tersebut mencapai batas ARB lantaran turun 6,8 persen.
"Harga itu tidak terlalu jauh dari harganya saat pertama kali listing di bursa pada 6 Agustus lalu, yaitu Rp 850 per saham," kata Samuel Sekuritas.
Secara umum, IHSG turun cukup dalam pada sesi pertama perdagangan hari ini. Indeks mengakhiri sesi di level 6.076 atau 1,07 persen lebih rendah dari angka penutupan akhir pekan lalu yang di level 6.139.
Sebanyak 139 saham menguat, 357 melemah, dan 155 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 6,9 triliun.
Di akhir sesi pertama hari ini, tercatat nilai beli bersih asing sebesar Rp 162,4 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat beli bersih asing sebesar Rp 10,7 miliar
Berdasarkan volume trading, saham Smarfren Telecom atau FREN menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini, dengan volume 14,7 juta lembar, disusul NICL 11,1 juta lembar dan BUKA 10,1 juta lembar.
Baca Juga: Bukalapak Respons Protes Warganet di Playstore karena Sahamnya Jeblok hingga ARB