TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengungkapkan skenario terburuk jika Indonesia gagal mengatasi komorbid dalam perekonomian. Komorbid yang dimaksud adalah masalah-masalah ekonomi yang dialami bersamaan.
"Skenario buruk yang mungkin adalah VL Recovery. Ekonomi akan recover, tetapi dengan pertumbuhan pasca pandemi yang rendah atau pertumbuhan empat koma," ujar Wijayanto dalam bahan paparannya, Jumat, 13 Agustus 2021.
Skenario yang mungkin dihadapi Indonesia dalam kondisi pertumbuhan empat koma antara lain tua sebelum kaya alias middle income trap, masuk dalam jebakan utang, hingga ketimpangan ekonomi dan pengangguran melejit.
Saat ini, kata Wijayanto, komorbid utama atau masalah yang dialami perekonomian Indonesia sedikitnya ada enam poin. Masalah tersebut antara lain tingkat utang pemerintah, korporasi, dan rumah tangga yang tinggi.
Wijayanto memaparkan bahwa tambahan utang pemerintah terus melejit, terutama sejak 2014. Akibatnya rasio utang terhadap PDB pemerintah naik dari sekitar 25 persen hingga hampir 50 persen. Di sisi lain, penerimaan pemerintah relatif stagnan.
Bersamaan dengan itu, bunga utang juga terus meningkat dan diperkirakan mencapai Rp 383 triliun di tahun 2021. Situasi itu, kata dia, menyebabkan hampir 14 persen APBN dipergunakan untuk membayar bunga utang. Situasi itu akan semakin menantang apabila utang Badan Usaha Milik Negara juga diperhitungkan.