TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bisa menggenjot produksi minyak nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Principal Expert Upstream PHR Budianto Renyut usai bertemu kepala negara di istana kepresidenan, Kamis, 12 Agustus 2021.
"Dalam pertemuan tadi kami mendapat arahan dan harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan untuk ke depannya untuk Blok Rokan," kata Budianto.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu dengan 10 orang perwakilan pegawai PHR. Dalam pertemuan itu, kepala negara didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Lebih jauh, Budianto menyebutkan peralihan pengelolaan Blok Rokan sudah dilakukan sangat mulus dan selamat. "Hal itu dibuktikan dengan misalnya program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan. Yang tadinya dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, dengan kerja sama yang sangat bagus dari transisi," tuturnya.
Dengan keberhasilan itu, ia yakin produksi minyak dapat ditingkatkan. "Saya dan teman-teman pertama-tama sangat yakin dan bertekad untuk sama-sama terus menjaga dan meningkatkan tingkat produksi," kata Budianto.
Ia menjelaskan bahwa semua pegawai di Blok Rokan diterima oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. "Harapan kami ke depan, kawan-kawan pun mendapat kesempatan lebih besar karena bergabung dengan perusahaan yang sangat besar, dalam hal ini Pertamina dan BUMN."