Fakta tersebut antara lain mengemukakan bahwa 7 dari 10 ibu mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga. Selain itu, hanya 1 dari 10 ibu yang benar-benar melakukan pencatatan keuangan selama masa pandemi.
Sementara itu, dari sisi perencanaan keuangan, baru 3 dari 10 ibu mengalokasikan dana untuk asuransi. Tidak hanya itu, bahkan hanya 8 persen ibu yang menganggap investasi sebagai prioritas dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Melihat fakta tersebut, OVO mencoba untuk membantu para penggunanya, termasuk para ibu agar lebih cerdas dan cermat dalam mengelola keuangannya, tidak hanya untuk urusan pembayaran digital, tetapi juga untuk mereka yang ingin mulai berinvestasi dan berasuransi.
"OVO fokus pada inovasi untuk melayani masyarakat serta memberikan akses terhadap layanan keuangan secara merata. Seluruh strategi kami dijalankan berdasarkan atas fokus dan tujuan tersebut, yang tentunya akan senantiasa sesuai dengan kebutuhan pengguna seiring dengan perkembangan," jelas Harumi.
OVO terus memperluas proposisi untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan terlengkap bagi seluruh masyarakat Indonesia seperti asuransi dan investasi.
Untuk Asuransi, OVO memiliki layanan OVO | Proteksi dengan tiga produk asuransi yang telah diluncurkan, yakni Proteksi Sepeda, Proteksi Layar Smartphone dan juga Proteksi Jiwa berbasis Syariah yang ditawarkan melalui kemitraan dengan Prudential Indonesia.
"Untuk Investasi, OVO memiliki layanan OVO | Invest yang ditawarkan melalui kemitraan dengan Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia dan Syailendra Capital. OVO menyediakan moda pembayaran untuk pembelian reksadana konvensional dan syariah dengan menggunakan layanan uang elektronik OVO," tutup Harumi.
Baca Juga: Greysia / Apriyani Dapat Bonus Reksa Dana Rp 300 Juta dari Bareksa dan OVO