TEMPO.CO, Jakarta - Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta PT Pertamina Hulu Rokan, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berinvestasi secara masif di Blok Rokan, Riau. Tujuannya agar produksi dari lapangan minyak dan gas bumi tersebut tidak lagi menurun, tapi dapat ditingkatkan.
"Ini harus menjadi komitmen Pertamina,"kata Arifin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, 8 Agustus 2021.
Permintaan ini disampaikan Arifin setelah Pertamina resmi mengambil alih Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia. Peralihan resmi berlaku pada pukul 00.01 WIB, Senin, 9 Agustus 2021.
Arifin mengatakan Blok Rokan adalah salah wilayah kerja migas terbesardi Indonesia. Akhir Juli 2021, rata-rata produksi minyak bumi di Blok ROkan sebesar 160,5 ribu barel per hari (barrels of oil per day/BPOD)
Jumlah ini mencakup 24 persen dari produksi nasional. Sementara, rata-rata produksi gas bumi sebesar 41 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD). Selain itu, Arifin menyebut Blok Rokan bernilai strategis dalam memenuhi target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut sejak dua tahun lalu, pihaknya sudah berusaha memastikan agar tingkat produksi minyak di akhir masa kontrak Chevron dapat dipertahankan. Untuk itu, berbagai upaya sudah dilakukan sejak Head of Agreement (HoA) diteken akhir 28 September 2020.
Upaya utama dalam mempertahankan tingkat produksi di Blok Rokan yaitu dengan pengeboran 103 sumur pengembangan. Upaya lainnya yaitu migrasi data dan operasional, pengadaan Chemical Enhance Oil Recovery (EOR), manajemen kontrak-kontrak pendukung kegiatan operasi, pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan lingkungan.
Baca: Pelanggan Tokopedia Merasa Tertipu Pakai GoSend usai Beli iPad, Ini Sikap Gojek