TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong petani menjadi profesi yang menjanjikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga sektor pertanian dapat menarik partisipasi para generasi muda atau milenial.
"Saat ini total petani Indonesia sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas sedangkan yang di bawah 45 tahun sebanyak 29 persen," kata Presiden melalui virtual dalam program mencetak 2.000 petani milenial dan andalan nasional, berdasarkan siaran pers Kementerian Pertanian diterima di Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021.
Presiden menyambut baik program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun SDM sektor pertanian.
Ke depan, kata Jokowi, petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir baik on-farm maupun off-farm, yakni meliputi pengolahan pasca-panen, sampai ke kemasan dan perdagangan produk sehingga produk pertanian bisa dilakukan lintas negara. Dengan demikian petani memiliki peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar.
"Kita harus tahu persaingan produk pertanian sekarang sudah lintas negara. Petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, pemanfaatan model bisnis, model bisnis dan manajemennya," katanya.
Ia mengatakan momentum pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi, harus dimanfaatkan dengan terus berupaya membangun kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik baiknya. Kita harus membangun kemandirian pangan Indonesia dan kesejahteraan petani harus bisa meningkat secara signifikan," kata Jokowi.