TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk resmi tercatat di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). BUKA merupakan perusahaan tercatat ke-28 di BEI pada tahun 2021.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan IPO BUKA menoreh sejarah. Pasalnya, Bukalapak menjadi perusahaan unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia bahkan di bursa kawasan ASEAN.
"Bukalapak adalah perusahaan tercatat yang menarik minat investor paling banyak. Tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada public offering perseroan," kata Inarno dalam siaran langsung seremoni IPO Bukalapak, Jumat, 6 Agustus 2021.
Dengan melantainya perseroan di pasar modal, Inarno berharap dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain, termasuk unicorn, centaur, dan startup teknologi lainnya untuk berkarya dengan menjadikan BEI sebagai house of growth.
"Melantainya perseroan di bursa akan menjadi perjalanan awal yang baik bagi kemajuan perseroan dan akhirnya memajukan pasar modal," kata Inarno.
Ke depannya, ia berharap perseroan dapat merealisasikan rencana ke depan sesuai proceeding yang dihimpun. Selanjutnya, menghasilkan growth yang menarik. Serta, menerapkan prinsip tata kelola dan mengikuti aturan pasar modal yang berlaku.
Setelah resmi melantai, saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham emiten itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen.
Dinukil dari RTI Business, saham ini tercatat telah diperdagangkan 3.647 kali dengan volume transaksi 511,84 juta saham. Adapun nilai transaksinya mencapai Rp 542,55 miliar.