TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan atau OJK Wimboh Santoso menjelaskan sejumlah kinerja positif di berbagai sektor ekonomi lainnya. Penjelasan disampaikan menyusul ekonomi kuartal II 2021 yang bisa tumbuh 7,07 persen (year-on-year/yoy).
"Ini merupakan sinyal positif perbaikan ekonomi yang terjadi pada April hingga Juni," kata Wimboh dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 5 Juni 2021.
Menurut Wimboh, pertumbuhan konsumsi domestik utamanya perlu ditingkatkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ini. Sebab, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 52,9 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Menurut Wimboh, salah satu yang sudah berhasil mendorong konsumsi rumah tangga adalah stimulus di sektor properti dan kendaraan bermotor. Ia menyebut penjualan mobil naik 758,68 persen (yoy) dan sepeda motor sebesar 268,64 persen (yoy).
Selanjutnya, pertumbuhan kredit hingga Juni 2021 juga mencapai sebesar Rp 5.581 triliun atau tumbuh sebesar 1,83 persen year-to-date (ytd). Di sisi lain, peningkatan pembiayaan melalui pasar modal juga mencapai sebesar Rp 116,6 triliun sampai dengan 27 Juli 2021 atau naik sebesar 211 persen (ytd).
Pembiayaan melalui pasar modal, kata Wimboh, juga diharapkan akan terus meningkat sampai dengan akhir tahun dengan perkiraan tambahan sebesar Rp 54,19 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh antusiasme investor ritel domestik dan juga sektor teknologi dan keuangan.
Selain konsumsi rumah tangga, salah satu komponen penting dalam pembentukan PDB adalah belanja pemerintah. Untuk itu, kata Wimboh, OJK terus mendukung rencana percepatan serapan belanja pemerintah, terutama pemerintah daerah.
Ia berharap pemerintah daerah dapat mendorong ekonomi daerah yang berbasis pertanian dan perkebunan. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan penyaluran KUR Pertanian yang telah menjadi sektor prioritas.
Baca Juga: OJK Imbau Masyarakat Waspadai Investasi yang Tawarkan Keuntungan Tak Wajar