"Di sisi lain orang menyadari semua ini bahwa hidup itu harus pakai vaksin. Kalau tidak, tidak bisa hidup dan di luar juga kebanyakan dilakukan itu," katanya.
Arsjad mengatakan dalam situasi pandemi saat ini, semua pihak harus menerima kenyataan. Dengan hidup bersama pandemi, secara tak langsung tiap pihak akan terus berusaha beradaptasi.
Sebelumnya IHS Markit mengumumkan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Indonesia anjlok ke level 40,1 pada Juli dari 53,5 pada Juni. Sektor manufaktor mengalami kontraksi di tengah peningkatan kasus Covid-19 yang menyebabkan PPKM Level 4 dan batasan yang lebih besar terhadap mobilitas penduduk.
"Bacaan Juli menandakan kontraksi pertama untuk manufaktur Indonesia sektor dalam sembilan bulan, dengan tingkat penurunan tercepat sejak Juni 2020," ujar IHS Markit dalam laporannya, Senin, 2 Agustus 2021.
Efek dari kondisi ini berdampak dua kali lipat karena pemulihan ekonomi tertahan seiring dengan melambatnya permintaan, produksi, dan angka pekerjaan. Selain itu, kondisi ini juga memperparah rantai pasokan dan biaya untuk produsen.
Output manufaktur dan pesanan baru menyusut paling cepat kecepatan sejak Mei 2020 menurut data terbaru, dengan demikian mengakhiri laju pertumbuhan delapan bulan. Hal lain yang menjadi sorotan adalah peningkatan gangguan yang timbul dari gelombang kedua Covid-19 yang telah mengurangi produksi dan permintaan.
Baca: Garuda Relokasi 9 Boeing 737-800 NG yang Disewa dari Aercap, Disimpan di Gurun?