TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan angka kasus aktif Covid-19 bisa ditekan hingga kurang dari 200 ribu pada kuartal IV.
“Pemerintah menargetkan kasus aktif ini bisa ditekan di bawah 200 ribu. Diharapkan bisa saat memasuki kuartal IV sehingga dengan positivity rate turun, kasus aktif turun. Kita masih berharap bahwa perekonomian bisa digenjot ke arah positif kembali,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.
Untuk mencapai target penurunan angka kasus corona yang signifikan, Airlangga mengatakan perlu kedisiplinan masyarakat. Selain itu, pemerintah juga sedang berupaya mempercepat kegiatan vaksinasi hingga menjangkau 73 juta dosis. Sedangkan pemerintah di sektor hilir diminta untuk terus meningkatkan kapasitas rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, dan tenaga kesehatan.
Ia mengakui masuknya varian delta bakal berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III. Pengaruh tersebut muncul karena pemerintah membatasi kegiatan masyarakat, seperti PPKM Darurat dan Level 4.
Ia mengimbuhkan pemerintah telah mengantisipasi dampak pelemahan ekonomi kuartal III dengan mempercepat penyaluran bantuan sosial. Dukungan itu diberikan dalam berbagai bentuk, seperti bantuan langsung tunai hingga bantuan tambahan beras.
“Dukungan untuk UMKM telah terealisasi 41 persen. Lalu pemerintah memberikan bantuan beras 10 kilogram dan memberikan bantuan PKL yang (mekanismenya) sedang dalam finalisasi, baik itu dalam petunjuk teknis maupun pedoman umum. Diharapkan bantuan langsung dari kelanjutan BPUK untuk UMKM bisa segera dijalankan,” kata dia.
Meski perekonomian Indonesia pada kuartal III akan menghadapi ketidakpastian, ia meyakini kondisi tersebut akan membaik pada kuartal IV. Airlangga pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun sebesar 3,7 hingga 4,5 persen.
“Karena kita punya tabungan (pertumbuhan ekonomi di kuartal II 7,07 persen), maka akhir tahun bisa mencapai angka 3,7 sampai 4,5 persen year on year,” kata Airlangga. Adapun pertumbuhan ekonomi bisa terjaga pada paruh kedua 2021 seiring dengan menurunnya kasus penyebaran virus corona.
Baca Juga: Menkes: Pemerintah Bangun Pabrik Oksigen Baru karena Kebutuhan Tinggi