TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan pengumuman Badan Pusat Statistik atau BPS tentang pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 merupakan kabar gembira. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat 7,07 persen atau keluar dari jebakan resesi dari pertumbuhan sebelumnya yang mengalami kontraksi.
“Pertumbuhannya sangat menggembirakan yaitu 7,07 persen dibanding periode yang sama 2020. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh beberapa koefisien yang sangat penting,” ujar Lutfi dalam diskusi bersama Kadin Indonesia, Kamis, 5 Agustus 2021.
Ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga, investasi, kinerja ekspor dan impor, serta belanja pemerintah. Perbaikan kinerja tersebut terjadi karena adanya perbaikan di berbagai sektor usaha.
Kementerian Perdagangan mencatat sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,1 persen secara year on year. Pertumbuhan dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas jasa logistik. Sedangkan sektor akomodasi, makanan, dan minuman juga tercatat mengalami tren positif dengan pertumbuhan 21,58 persen.
Sedangkan sektor perdagangan, termasuk retail, tumbuh 9,44 persen. Selanjutnya, kinerja sektor industri pengolahan mengalami peningkatan 6,58 persen. Pertumbuhan di sektor pengolahan ditunjukkan dengan indeks kepercayaan konsumen yang ikut meningkat 107 persen pada Mei hingga Juni. Kondisi ini menggambarkan bahwa tren terhadap pasar menguat.