Sementara itu, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mendorong maskapai menggenjot bisnis kargo udara yang tidak banyak terpengaruh oleh pandemi saat ini. Hal ini karena komitmen pemerintah yang tetap mengizinkan untuk beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dia menjelaskan ada beberapa hal yang bisa membuat bisnis kargo udara bertahan. Pertama, tentunya dalam kondisi apapun, setiap manusia pasti memerlukan barang untuk memenuhi kebutuhannya.
Kedua, penerbangan menjadi salah satu pilihan kuat karena kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. Ini karena penerbangan mempunyai beberapa kelebihan dibanding transportasi lain, seperti misalnya kecepatan, keselamatan dan keamanan, serta sanggup menghadapi berbagai cuaca.
Denon juga telah mengusulkan sejumlah stimulus seperti keringanan biaya avtur dan sejumlah perpajakan kepada pemerintah tetapi birokrasi yang dihadapi cukup panjang sehingga belum terealisasikan hingga kini. Karenanya, dia meminta bantuan dari Kadin Indonesia untuk bisa menyampaikannya kembali kepada pemerintah pusat.
“Pertama, kami berharap bersama dengan Kadin bisa usulkan relaksasi ke pemerintah, biaya avtur dan perpajakan. Kenapa? Karena kami coba namun birokrasi stimulus ini cukup panjang. Jadi itu poin utama yang kami kaji bersama sehingga burden usaha selama 3 tahun ini nantinya dapat keringanan dalam melakukan operasi yang pasarnya sudah mengecil menjadi 10 persen,” ujarnya.