“Pada akhirnya tujuannya mengarahkan kita pada Taman Nasional Komodo yang dikelola dengan penuh kehati-hatian agar biodiversity dan eksositem tidak terganggu,” ujar Sandiaga.
Sandiaga melanjutkan, kementeriannya akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ihwal evaluasi terhadap analisis dampak lingkungan atau amdal. Selanjutnya, Sandiaga menyebut bakal mengadakan pertemuan dengan UNESCO untuk menindaklanjuti surat permintaan penghentian proyek sementara itu.
Dia menduga ada sedikit perbedaan informasi dari surat UNESCO yang berkembang di masyakarat dan catatan dari Komite tersebut kepada pemerintah. “Karena yang berkembang ini kemungkinan sedikit berbeda dengan apa yang jadi catatan kita terhadap meeting yang terjadi di UNESCO, termasuk soal outstanding universal value tentang rencana strategis pemerintah, kerugian, dan sebagainya,” ujar Sandiaga.
Sandiaga berujar, sejauh ini pemerintah akan tetap mengembangkan pariwisata Labuan Bajo dengan peta pariwisata yang telah disusun. Menurut dia, akan ada kawasan terbatas yang termasuk area ecotorusim dan kawasan yang bisa dikunjungi secara masif oleh wisatawan.
BACA: Pastikan Labuan Bajo Tetap Jadi Lokasi G20 2022, Sandiaga: Harus Kita Wujudkan
FRANCISCA CHRISTY ROSANA