Pesanan ekspor juga terdampak dan jatuh untuk pertama kalinya dalam empat bulan dengan tingkat lebih cepat daripada penurunan pekerjaan baru secara keseluruhan.
Di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan oleh Covid-19, produsen Indonesia beralih untuk menurunkan tingkat pekerjaan mereka pada Juli.
Sementara itu, gelombang PHK terjadi karena implementasi pembatasan PPKM Level 4, meskipun banyak di antaranya diharapkan bersifat sementara. Produsen juga mengurangi aktivitas pembelian dan stok mereka pada bulan Juli mengingat perlambatan permintaan dan produksi.
Stok pembelian menurun dengan tingkat yang lebih cepat dibandingkan dengan Juni karena perusahaan mengharapkan output yang lebih rendah.
Jingyi Pan, Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit, mengatakan gelombang Covid-19 kedua menghantam manufaktur Indonesia sektor keras dan cepat di bulan Juli.
"Ini menenggelamkan indeks output dan pesanan baru secara mendalam ke dalam wilayah kontraksi," katanya.
"Meningkatnya ketidakpastian juga menyebabkan perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur untuk melepaskan pekerjaan dengan kecepatan tercepat sejak Juni 2020, meskipun kabar baiknya adalah banyak di antaranya muncul sementara di tengah pembatasan PPKM Level 4," paparnya.
BISNIS
Baca juga: Di Level 55,3, PMI Manufaktur Indonesia Cetak Rekor Tertinggi