Menurut Didik, dengan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial yang sangat banyak, seharusnya pemerintah tidak perlu khawatir melakukan lockdown untuk mengendalikan pandemi.
Namun, kata dia, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan kebijakan tersebut tidak bisa dilakukan. Akibatnya, penanganan Covid-19 pun dinilai terbengkalai dan tertinggal dibanding negara lain.
"Ini kegagalan dalam kebijakan penanganan pandemi. Jadi orang sakit disuruh lari. Harusnya itu sakitnya beresin dulu baru suruh lari," ujar Didik.
Didik pun mengibaratkan perekonomian Indonesia saat ini seperti mobil yang mesinnya rusak. Dalam situasi itu, seharusnya, mesin tersebut diperbaiki dahulu sebelum dibawa ke jalan tol.
"Ini mesinnya seadanya diperbaiki di tengah jalan, disuruh ngebut di tol. ini sudah logika terbalik. Dari rasionalisme saja sudah salah," tutur Didik.
BACA: Ketidakpastian Pandemi Bayangi Defisit APBN, Ekonom Sarankan Ini
CAESAR AKBAR