"Persaingan di bisnis ritel makanan yang semakin ketat," kata Tjahya kepada Tempo, Kamis, 27 Juni 2019.
Selain itu, Tjahya menambahkan bahwa gerai yang ditutup adalah gerai yang terus merugi. Sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi untuk mengurangi beban biaya operasional.
Patrik Lindvall selaku Presiden Direktur Hero Supermarket mengatakan perseroan terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren konsumen yang terus berubah mengikut perkembangan zaman.
"Termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global,” kata Patrik melalui keterangan resmi, Selasa, 25 Mei 2021.
Selain itu, menurut Patrik, sektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi adalah sektor peralatan rumah tangga, kesehatan dan kecantikan, serta keperluan sehari-hari untuk masyarakat kelas atas. Hal ini menjadi alasan Hero Group untuk berencana menaruh perhatian lebih pada sektor tersebut, dengan menambah gerai IKEA dan Guardian.
“Dalam kurun dua tahun, kami menargetkan akan menggandakan empat kali lipat jumlah gerai IKEA kami dibandingkan dengan 2020, serta membuka hingga 100 gerai Guardian baru hingga akhir 2022,” ucap Patrik.
Hero Group akan mengubah setidaknya lima gerai Giant untuk menjadi IKEA, sehingga menambah aksesibilitas konsumen. Selain IKEA, perseroan juga mempertimbangkan rencana untuk mengubah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
HENDARTYO HANGGI | EKO WAHYUDI | FRANCISCA CHRISTY | BISNIS | FAIRUZ AMANDA PUTRI
Baca: Tutupnya Giant Tak Kurangi Persaingan Ketat Hypermarket Lain dengan Minimarket