Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahlil Lahadalia: 83 Persen Mahasiswa Mau Jadi Karyawan, ini Komentar Mahasiswa

Reporter

image-gnews
Penutupan rangkaian enam hari masa pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Politeknik Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan tahun akademik 2019/2020/Kementerian Ketenagakerjaan.
Penutupan rangkaian enam hari masa pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru Politeknik Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan tahun akademik 2019/2020/Kementerian Ketenagakerjaan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia menungkapkan hasil riset bahwa 83 persen mahasiswa ingin menjadi karyawan, sedangkan yang ingin menjadi wirausaha sebanyak 4 persen. Ia berpesan agar mahasiswa bisa mengembangkan kualitas diri sebaik mungkin dan tak berharap dapat menimba ilmu hanya dari bangku kuliah.

Menurutnya, persiapan lapangan kerja tak melulu di dapatkan dari bangku kuliah. Bahkan, mahasiswa sebetulnya hanya mendapat 25 persen materi dari kelas, dan sisanya kegiatan di luar itu, misalnya saat berorganisasi. “Karena jika terkait kemampuan intelektual dan bagian dari aktivitas, IPK (indeks prestasi kumulatif) di atas 3,5, jika kutu buku, dia tidak akan bisa berkompetisi di dunia kerja,” ujarnya.

Terkait memperbanyak pengalaman di luar kegiatan pembelajaran di kelas—seperti berorganisasi, Gilang Fazira, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah setuju dengan pendapat tersebut. Namun, mahasiswa jurusan Akidah Filsafat Islam itu tidak sepakat dengan pernyataan Bahlil mengenai IPK 3,5 yang menurutnya itu kutu buku. “Yang gak kusetuju dengan katanya tentang IPK 3,5 saja. Yang  seoalah-olah nerdy kalau dapat IPK segitu,” ujarnya.

Ia yang saat ini tengah menjalani studinya di semester 5, mengatakan, ingin menjadi seorang wirausaha namun menjalani karir menjadi karyawan terlebih dahulu. Sebab, ketika ingin menjadi seorang pengusaha membutuhkan modal. Menurutnya, menjadi karyawan menjadi batu loncatan sebelum menjadi seorang wirausaha. “Siapa sih yang nggak mau bekerja sendiri, dia jadi bos diusaha mereka. Tapi gara-gara background (minimnya budget), menjadi karyawan sebagai batu loncatan,” ujarnya.

Pilihan menjadi karyawan juga datang dari mahasiswa Teknik Mesin, Politeknik Negeri Batam, Rifky Wahyudi. Menurutnya, letak geografis seseorang mempengaruhi pilihan tersebut. “Contohnya di Batam ini, rata rata yang masuk Poltek itu, terutama jurusan tekniknya, dari awal mereka masuk, mereka sudah ada tujuan, aku ingin masuk perusahaan ini dan itu, karena apa? Batam daerah industri,” kata dia.

Sedangkan menurut Jihan Putri Nurul Dalilah, mahasiswa jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Universitas Negeri Makassar, ia memilih menjadi guru. Hal ini dikarenakan background pendidikannya. “Maybe lebih terjamin walau nggak seberapa di banding pengusaha,” ujarnya.

Namun, pilihan untuk menjadi seorang karyawan maupun wirausaha tidak selalu diimpikan mahasiswa. Nurhabibah Asri, mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Negeri Malang memilih untuk melanjutkan studi S2-nya di jurusan administrasi bisnis. Namun dirinya tidak menutup kemungkinan untuk menjadi seorang pengusaha. “Alasannya jelas saja karena profit, terus ingin jadi subject yang bikin lapangan kerja, bukan yang cari kerja,” ujarnya.

Saat kuliah umum secara virtual di Universitas Citra Bangsa, Kupang NTT, Sabtu, 22 Mei 2021 lalu, Bahlil Lahadalia meminta semua mahasiswa jangan pernah minder dengan mereka yang menempuh pendidikan di Jawa atau luar negeri. Sebab, kualitas seseorang tidak ditentukan oleh kampus atau lembaga itu.

GERIN RIO PRANATA 

Baca: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kalau Bukan Aktivis Tak jadi ini Barang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

1 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

1 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

2 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

5 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

5 hari lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.


Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

7 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Foto: Freepik.com
Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.


4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

9 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
4 Program Kesehatan yang Bisa Dorong Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan yang tinggi harus dibarengi dengan perhatian dan dukungan yang memadai dari perusahaan. Apa saja benefit yang bisa ditawarkan?


Idul Fitri, Bahlil Lahadalia Sebut Urusan Politik Sudah Selesai

9 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Idul Fitri, Bahlil Lahadalia Sebut Urusan Politik Sudah Selesai

Idulfitri 1445 Hijriyah, Bahlil Lahadalia mengajak semua pihak untuk saling memaafkan dan memperkuat persatuan pasca Pemilu 2024.