TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah pedagang yang terkumpul dalam paguyuban pedagang di kawasan Maliboro, Yogyakarta, memasang puluhan bendera putih tanda menyerah pada hari ini, Jumat, 30 Juli 2021.
Mereka memasang bendera di sepanjang pedestrian Malioboro dan sebagian lainnya dikibarkan di gerobak dagangan. Bendera putih itu melambangkan para pedagang yang tak lagi bisa bertahan saat kebijakan PPKM Level 4.
Sejumlah paguyuban pedagang yang memasang bendera putih itu di antaranya adalah Paguyuban Angkringan Padma, Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM), Paguyuban Handayani, dan Paguyuban PPMS. Tak hanya mengibarkan bendera putih, mereka juga membacakan pernyataan sikap yang meminta pemerintah untuk peduli dengan nasib mereka.
Dimanto, salah satu pedagang kuliner, menyebutkan, pandemi Covid-29 sangat memukul pedagang kali lima, khususnya yang bergerak di bidang kuliner. Pria berusia 64 tahun ini, menyatakan penerapan PPKM telah membuat pedagang tercekik.
“Sejak Covid-19 ada, belum pernah kami mendapat bantuan. Jadi kami berharap pemerintah terketuk hatinya agar mau memberikan bantuan kepada kami,” ujar Dimanto.
Walaupun pemerintah sudah memberikan kelonggaran bagi pedagang, menurut dia, pendapatan yang diperoleh masih belum mencukupi. Pasalnya, masih banyak ruas jalan yang ditutup dan menurunkan mobilitas warga serta pengunjung ke Malioboro.
“Pembelinya ya belum ada, palingan dari teman-teman sesama pedagang saja yang pesan," kata Dimanto. "Kalau jalan dibuka lagi ya mungkin bisa laku lah dan mulai banyak yang berkunjung ke Malioboro."
Ditanya lebih jauh soal berapa nominal pendapatan yang diperolehnya selama berjualan di masa PPKM Level 4 ini, Dimanto tak mau menjawab. Yang pasti, ia mengaku kesulitan untuk bisa menutup modal dan membeli perlengkapan jualan unjuk keesokan harinya.