TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG terpantau kembali menguat di sesi pertama hari ini dengan menutup sesi di posisi 6.135. Angka tersebut 0,24 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin di level 6.120.
"Sebanyak 229 saham menguat, 269 melemah, dan 167 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,4 triliun," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat, 30 Juli 2021.
Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi menguat hari ini, seiring dengan rilis laporan sejumlah emiten yang menunjukkan performa positif dan menguatnya bursa AS.
Bursa global terlihat cenderung variatif. Bursa AS menunjukkan penguatan di perdagangan semalam, misalnya Dow Jones menguat 0,44 persen, S&P500 naik 0,42 persen, dan Nasdaq menguat 0,11 persen. Hal tersebut didorong oleh tanda-tanda ekonomi yang sedikit meredakan kekhawatiran terkait inflasi.
Namun demikian, bursa Asia justru anjlok, misalnya Nikkei turun 1,64 persen, Kospi turun 0,92 persen, dan Hang Seng turun 2,15 persen. Pelemahan itu seiring dengan kekhawatiran investor terkait dampak dari regulasi baru di Cina yang dapat menekan saham-saham teknologi dan pendidikan serta kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia.
Pada paruh pertama perdagangan hari ini, di pasar reguler tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 69,5 miliar, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar Rp 85,9 miliar.
Saham Bank BRI (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 54,7 miliar, disusul ASII Rp 53 miliar dan BBCA Rp 32,9 miliar.
Sementara itu, saham Aneka Tambang (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dijual investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net sell asing mencapai Rp 37 miliar, disusul oleh BMRI Rp 29,3 miliar dan AGRO Rp 25,3 miliar.