TEMPO.CO, Jakarta - Total pendapatan Indosat Ooredoo selama semester pertama 2021 mencapai Rp 14,98 triliun atau naik 11,4 persen year on year (yoy) di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung.
"Perusahaan secara konsisten mencatatkan kinerja keuangan yang kuat melalui eksekusi yang berfokus pada strategi transformasi. Pada paruh pertama tahun ini, perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan top-line yang solid, meneruskan tren pertumbuhan pendapatan yang secara konsisten mengungguli industri," kata Director & Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo Vikram Sinha kepada media secara virtual di Jakarta, Kamis, 29 Juli 2021.
Menurutnya, pendapatan seluler naik 11,3 persen yoy menjadi Rp 12,4 triliun. Bisnis dengan perusahaan (B2B) juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan peluang yang muncul termasuk IoT, IT Services, Cloud, dan Security, membantu memberikan pertumbuhan pendapatan 16,5 persen yoy menjadi Rp 2,65 triliun.
Sementara EBITDA (pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) meningkat 24,8 persen yoy mencapai Rp 6,78 triliun, merupakan EBITDA semester pertama tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kombinasi pertumbuhan top line dan efisiensi biaya yang berkontribusi terhadap pertumbuhan 4,8 persen pada margin EBITDA YoY, mencapai 45,2 persen di semester pertama tahun 2021.
"Perusahaan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,6 triliun, meningkat signifikan Rp 5,94 triliun dibandingkan semester pertama tahun 2020," katanya.
Director & Chief Financial Officer (CFO) Indosat Ooredoo Eyas Assaf mengatakan perusahaan juga mencatat 60,3 juta pelanggan yang puas dan loyal di semester I 2021, meningkat 5,3 persen yoy. Pelanggan data 4G tumbuh menjadi 40 juta, meningkat 29,5 persen YoY.