TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG terpantau menguat di sesi pertama hari ini dengan menutup sesi di posisi 6.104. Angka tersebut 0,26 persen lebih tinggi dari angka penutupan kemarin yang di level 6.088.
Salah satu sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan bursa pada hari ini adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuaan dan pembelian surat utangnya.
Rapat The Fed juga memutuskan menunda pengumuman jadwal tapering atau pengurangan stimulus hingga adanya kemajuan yang berarti.
"Penundaan pengumuman jadwal tapering ini dapat menjadi sentimen positif bagi pasar modal RI. Namun demikian, sentimen positif ini diimbangi dengan sentimen negatif dari kembali melonjaknya kasus Covid-19 di AS," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021.
Tak hanya pasar modal Indonesia, Samuel Sekuritas melihat Bursa Asia juga tampak merespon positif kebijakan The Fed tersebut. Hal tersebut terlihat dari menguatnya indeks sejumlah bursa saham Asia seperti Nikkei yang naik 0,7 persen, Kospi yang naik 0,1 persen, dan Hang Seng yang naik 2,7 persen pada sesi perdagangan hari ini per 11.23 WIB.
Di dalam negeri, sebanyak 237 saham menguat, 236 melemah, dan 161 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,9 triliun.
Di pasar reguler tercatat angka beli bersih asing sebesar Rp 49,1 miliar, sementara di pasar negosiasi juga tercatat beli bersih asing sebesar Rp 9,3 miliar.
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing di pasar reguler pada sesi pertama hari ini, dengan nilai net buy asing mencapai Rp 106,3 miliar, disusul BABP Rp 45,6 miliar dan BBRI Rp 41,8 miliar.