TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN berencana menutup 29 kantor cabang di Indonesia pada 2021 untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahaan.
"Kami lebih banyak meningkatkan produktivitas pada tahun ini, sehingga ada penutupan beberapa kantor cabang yang belum produktif," ucap Direktur BTN Jasmin dalam paparan kinerja triwulan II 2021, di Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021.
Jasmin mengatakan salah satu inisiatif strategis pada 2021 yakni mengubah model kantor cabang BTN dari pelayanan point of service menjadi point of sales, kemudian fokus pada perlindungan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Adapun salah satu dari 29 kantor cabang BTN yang akan ditutup berada di Aceh, seiring dengan implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Nomor 11 tahun 2018 yang akan efektif pada 4 Januari 2022.
Sementara, sisa kantor cabang lainnya yang akan ditutup paling banyak berada di Jabodetabek dan Pulau Jawa.
Kendati demikian, menurut Jasmin, penutupan kantor cabang tahun ini tak sebanyak tahun lalu yakni 130 cabang.
Selain perampingan outlet, Bank BTN menggelar beragam strategi pada tahun ini, mulai dari efisiensi, digitalisasi, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit.
ANTARA
Baca juga: Targetkan Kredit Macet Turun hingga 3,8 Persen pada 2021, BTN Siapkan 2 Langkah