TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan melantainya perusahaan e-commerce Bukalapak bisa mendongkrak kapitalisasi di pasar modal Rp 77,3 triliun sampai Rp 87,6 triliun.
"Saya sampaikan market cap-nya akan bertambah Rp 77,3 triliun sampai Rp 87,6 triliun, tergantung pricing di harga antara Rp 750-850," ujar dia dalam konferensi virtual, Rabu, 28 Juli 2021.
Melantainya Bukalapak diharapkan juga bisa mendorong bobot saham Indonesia di Indeks MSCI (Morgan Stanley Capital Index). Pasalnya, menurut dia, indeks MSCI biasanya memperhitungkan model bisnis terkait teknologi.
"Kalau Bukalapak masuk ini salah satu yang jadi pertimbangan mereka menghitung bobot kita," tutur Nyoman.
Selain Bukalapak, ia mengatakan akan ada lagi perusahaan unicorn yang akan melantai di pasar modal. Tanpa menyebut nama, ia mengatakan unicorn itu adalah gabungan dua perusahaan.
Berdasarkan pemberitaan yang santer beredar, diduga perusahaan itu adalah GoTo, gabungan dari Gojek dan Tokopedia.
Nyoman mengatakan apabila perusahaan gabungan itu melantai di bursa, kapitalisasi pasar modal akan kembali terdongkrak. "Kalau yang satu ini bergabung tentunya lebih dari Rp 77,3 triliun-Rp 87,3 triliun tadi karena mereka dalam bentuk gabungan,” kata Nyoman.