Adapun Indeks Harga Saham atau IHSG terpantau melemah tipis di sesi pertama hari ini, menutup sesi di posisi 6.087 atau 0,15 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin yang sebesar 6.097. Sebelumnya, tim riset Samuel Sekuritas menyebutkan dalam laporan hariannya bahwa IHSG berpotensi melemah tipis hari ini, seiring dengan kembali naiknya kasus harian Covid-19 di Indonesia dan melemahnya bursa global.
Sebanyak 206 saham menguat, 295 melemah, dan 153 stagnan pada sesi pertama perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.
Di pasar reguler tercatat angka jual bersih asing sebesar Rp 81,1 miliar, sementara di pasar negosiasi juga tercatat jual bersih asing sebesar Rp 28,4 miliar.
Untuk diketahui, bursa AS memang ditutup melemah semalam; Dow turun -0.24 persen, S&P500 -0.47 persen dan Nasdaq terkoreksi -1.21 persen, seiring dengan aksi profit taking yang dilakukan investor yang didorong kekhawatiran terkait jatuhnya indeks saham Cina akibat ketakutan terkait pengetatan peraturan pemerintah setempat.
"Selain itu pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan pertemuan The Fed yang akan digelar nanti malam membuat investor menjadi lebih berhati-hati," ujarnya.
Adapun saham yang mengisi lima besar top gainer di sesi pertama ini, yaitu SDRA (+25 persen ke Rp 900 per saham), OMRE (+24,5 persen ke Rp 1.040 per saham), LPIN (+24,5 persen ke Rp 660 per saham), BEBS (+17,8 persen ke Rp 580 per saham), dan WEHA (+17 persen ke Rp 137 per saham).
Sedangkan lima besar saham yang melemah paling dalam atau top loser sesi pertama hari ini, yaitu JECC (-6,9 persen ke Rp 6.650 per saham), SILO (-6,9 persen ke Rp 9.000 per saham), MLPT (-6,9 persen ke Rp 4.130 per saham), MTDL (-6,8 persen ke Rp 2.980 per saham), dan GLOB (-6,8 persen ke Rp 218 per saham).
HENDARTYO HANGGI
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Airlangga Sebut Kinerja Emiten Membaik Seiring dengan Pemulihan Ekonomi